Jakarta, (12/02/25). "Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan Isra Mi'raj untuk menerima perintah sholat, di era globalisasi pengaruh terhadap generasi saat ini sangat kuat dan tidak terbendung terutama dengan adanya medsos yang tidak bisa terkendali, sehingga pengaruh negatif sangat dominan, untuk itu dibutuhkan dasar agama yg kuat bagi generasi penerus untuk lebih baik". Demikian penegasan Ketua Pengurus Cabang Jakarta Yayasan Hang Tuah Kolonel (Purn) Jaka Santosa Adiwardoyo, S.Sos., M.H dalam sambutannya pada acara Isra Mi'raj yang diadakan SMK Hang Tuah 1 Jakarta Rabu, (12/02/25).
Secara umum peserta Kegiatan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad ini khusus ditujukan untuk seluruh warga SMK Hang Tuah 1 Jakarta, agar seluruh warga SMK Hang Tuah 1 Jakarta mendapatkan keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT.
Sementara
itu Kasatdik SMK Hang Tuah 1 Bahrudin, S.Pd sebelum pelaksanaan peringatan Isra
Mi'raj mengadakan kegiatan berupa lomba yang di bagi menjadi tiga katagori,
lomba Story Teling Kisah Perjalan Nabi terdiri dari 16 Peserta, Lomba Lagu
Religi terdiri dari 16 Peserta dan Lomba Konten Islami terdiri dari 16
Kelompok, di mana setiap kegiatan terdiri dari berbagai utusan kelas. Isra
Mi'raj di hadiri oleh 56 guru dan karyawan, siswa kelas X 239 Orang, siswa
kelas XI 292 Orang sehingga jumlah keseluruhan 587 peserta.
Seusai
lomba, peringatan Isra Mi'raj dilangsungkan dengan rangkaian pembukaan,
pembacaan Istigosah, pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW, pembacaan ayat suci
Al Quran, Sambutan Ketua Cabang Jakarta Yayasan Hang Tuah, Kasatdik SMK Hang
Tuah I Jakarta dan tauziah inti yang disampaikan oleh Dr. Ahmad Qudsi, M.Pd.
Dr. Ahmad Qudsi, M.Pd dalam tauziahnya mengurai secara panjang lebar makna Isra Miraj, dimana Isra Mi'raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian Nabi Muhammad SAW. Isra Miraj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Masjidil Haram di Makkah. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan pada malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina dengan menggunakan Buraq. Setelah sampai di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ke tujuh dan bertemu dengan para Nabi terdahulu pada setiap lapisan yang dilewati. Pada lapisan langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan salat sebanyak 5 waktu dalam satu hari.
Ditambahkan
olehnya bahwa Isra Miraj memiliki banyak keutamaan dalam Islam, yang jika
dipahami dengan kesucian hati setiap umat Islam dapat memperteguh keimanan
kepada Allah SWT, sang Maha Kuasa.
Peristiwa
Isra Miraj terjadi pada malam yang penuh berkah, di mana Rasulullah melakukan
perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian naik ke langit
ketujuh. Ini adalah hadiah dari Allah untuk menghibur hati Rasul-Nya yang
sedang dilanda kesedihan setelah kehilangan Khadijah dan Abu Thalib.
Isra Miraj terbagi menjadi dua peristiwa utama, yaitu Isra (perjalanan malam) dan Miraj (kenaikan). Isra melibatkan perjalanan fisik Rasulullah dari Makkah ke Palestina, sementara Miraj adalah kenaikan beliau melewati langit-langit menuju Sidratul Muntaha.
Peristiwa ini menjadi dasar dari kewajiban sholat lima waktu bagi umat Islam. Hal tersebut sudah difirmankan oleh SWT dalam Al-Quran surat Al Isra ayat 1 yang artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Di
sanalah beliau menerima perintah salat lima waktu yang semua lima puluh waktu
dalam sehari, namun dengan kemurahan Allah SWT dimohon keringanan hingga
tinggal lima waktu yang tidak mengurangi pahalanya lima puluh kali tersebut
yang wajib dikerjakan oleh beliau beserta segenap umat beliau. Kita juga dapat
merasakan hikmah dari Isra Miraj ini.
Pertama,
kemukjizatan yang terjadi menunjukkan kuasa Allah atas waktu, mengingat
Rasulullah melakukan perjalanan hingga ke hari kiamat.
Kedua, pentingnya peran masjid sebagai tempat ibadah dan aktivitas spiritual. Isra Miraj menegaskan bahwa masjid bukan hanya tempat, tetapi ruh dan pusat aktivitas umat Islam. Ketiga, peristiwa ini memberi pengertian bahwa kehidupan umat Islam yang beriman seringkali dinistakan oleh mereka yang tidak percaya.
Pada
akhir peringatan Isra Mi'raj dilaksanakan doa bersama untuk kelancaran dan
kesuksesan SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) TP. 2025/2026.